Kenali dan Pahami Stunting Sejak Dini Pada Anak-Anak

0
594
stunting

Sebagai orangtua, Anda wajib mengikuti dan memperhatikan tumbuh kembang anak. Pasalnya, tumbuh kembang anak cukup beragam. Bahkan, beberapa di antaranya sering mengalami stunting atau kegagalan dalam pertumbuhan.

Kondisi gagal pertumbuhan ini terjadi pada tubuh dan juga otak si kecil. Hal ini biasanya terjadi karena kekurangan gizi yang dialami oleh anak-anak. Kondisi tersebut juga terjadi karena adanya kekurangan gizi yang terjadi secara sering sehingga menimbulkan kondisi tersebut.

Kasus Kegagalan Pertumbuhan di Indonesia

stunting
Stunting

Gagal dalam masa pertumbuhan ternyata bukan menjadi kasus baru di negara kita. Survei menunjukkan bahwa pada tahun 2017, menurut Pemantauan Status Gizi atau PSG dan WHO, Indonesia adalah negara dengan kasus kegagalan pertumbuhan tertinggi ke-2 di bawah Laos.

Di dunia, Indonesia adalah negara dengan kasus kegagalan pertumbuhan ke-4 terbanyak. Survei pada tahun 2017 menunjukan bahwa angka kegagalan pertumbuhan di negara kita sebanyak 9 juta atau sekitar 37% balita mengalami kegagalan pertumbuhan.

Faktor Penyebab dan Ciri-ciri

Mari kita kenali lebih dalam dari segi faktor dan juga ciri-cirinya. Tujuannya agar bunda bisa langsung mengetahui apakah si kecil dalam kondisi terpenuhi nutrisinya atau tidak. Dengan begitu, bunda bisa langsung melakukan pencegahan sejak dini.

Ciri-ciri kegagalan pertumbuhan ini cukup banyak. Berikut sudah kami rangkum semua ciri-cirinya agar muda Anda kenali.

  • Pertumbuhan tinggi badan si kecil lambat (kerdil).
  • Pertumbuhan gigi ikut terlambat.
  • Si kecil akan menjadi sosok yang pendiam setelah memasuki usia 8 hingga 10 tahun. Kondisi ini biasanya disertai dengan tidak adanya kontak mata pada orang di sekitarnya.
  • Anak sangat mudah terserang oleh berbagai penyakit infeksi.
  • Berat badan si kecil tidak naik bahkan cenderung lebih sering turun.
  • Anak menjadi sulit untuk fokus dan memori belajarnya pun kurang optimal.
  • Wajahnya tampak lebih mudah dari anak-anak seusianya.
  • Perkembangan tubuh anak terhambat. Misalnya seperti pada menstruasi anak perempuan yang telat.

Sementara itu, untuk penyebabnya sendiri cukup beragam. Masalah kesehatan ini memiliki cukup banyak sekali faktor. Mulai dari asupan gizi yang buruk, anak yang sering terkena penyakit infeksi, lahir prematur, hingga berat badan yang rendah.

Intinya, gagal dalam pertumbuhan terjadi akibat asupan gizi yang kurang baik. Kondisi ini tidak hanya terjadi saat mereka lahir saja. Kondisi kegagalan pertumbuhan juga sering dialami oleh bayi yang masih dalam kandungan.

Dampak Stunting Pada Anak

Melihat dari penyebab-penyebabnya, kita bisa menarik kesimpulan bahwa kondisi ini cukup serius. Bisa dikatakan memiliki dampak yang kurang baik bagi anak-anak dan untuk pertumbuhannya di masa mendatang.

Kondisi kegagalan pertumbuhan juga bisa diakibatkan karena akumulasi ketidakcukupan gizi yang terjadi selama masa kehamilan hingga usia si kecil 24 bulan. Jika dibiarkan, maka kondisi kegagalan pertumbuhan dapat dipastikan terjadi pada anak-anak.

Selain itu, kondisi kesehatan ini juga tidak bagus untuk perkembangan otak dan kecerdasannya. Bahkan dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada fisik dan gangguan metabolisme tubuh si kecil.

Cara Mencegah

Karena kondisi ini terjadi akibat karena kekurangan asupan gizi, maka dari itu perhatikanlah asupan nutrisinya. Karena, kondisi kesehatan tersebut terjadi karena kekurangan nutrisi pada masa tumbuh kembang anak atau bahkan pada saat si kecil masih dalam kandungan.

Asupan nutrisi si kecil bisa didapatkan dari berbagai jenis makanan seperti sayuran, buah-buahan, dan daging tanpa lemak. Selain itu, juga bisa dioptimalkan dengan memberi mereka susu setiap hari.

Itulah penjelasan penting seputar apa itu stunting yang wajib diperhatikan dan dipahami oleh setiap orangtua. Dengan mengenalinya, orangtua bisa mencegah kondisi tersebut.